Sunday, July 31, 2022

Quick Review: COSRX Propolis Synergy Toner

 

COSRX Propolis Synergy Toner trial size 50ml

Seperti yang pernah disinggung dalam tulisan saya tentang revolusi skincare beberapa tahun lalu, my HG toner adalah SK II Facial Treatment Clear Lotion. Wis gak ada lawannya. Efeknya di saya sebagus itu sampai diri ini rela merogoh kocek sedalam-dalamnya demi repurchase berkali-kali haha.... Tapi lama-lama mikir juga. Masa sih gak ada toner lain yang sama bagusnya tapi more affordable? Biar sisa duitnya bisa buat jajan seblak gitu loh. Toh kalau dilihat-lihat ingredients toner SK II ini sebetulnya pendek dan sederhana. Banyak toner merk lain yang harganya di bawahnya tapi secara di atas kertas isinya jauh lebih kaya dan sophisticated. Akhirnya sok atuh, kita cari toner baru....

COSRX Toners Trial Set 50ml
Harga resmi per botolnya 75rb di COSRX Shopee


COSRX Propolis Synergy Toner ini adalah toner ke empat yang saya cobain. Belinya di Sociolla, jadi satu paket di dalam bundling toners trial set. Jadi enak banget kan kalau mau nyoba-nyoba. Untuk volume yang full size-nya 150ml, sementara trial size ini 50ml. Lumayan banyak ya. 


❤️❤️❤️❤️❤️

Saya kasih bocoran di awal aja deh. I love it!! 

But.....


Daftar ingredients lengkap.


Konsistensinya cair seperti air

COSRX sendiri punya line produk yang fully dedicated untuk varian propolis. Tema warnanya kuning keemasan, semacam mengingatkan kita pada warna tawon haha 🐝 atau madu? Seperti yang tertera pada kemasannya, toner propolis COSRX ini diklaim mengandung 72,6% ekstrak propolis. Tinggi juga ya. This toner isn't just water, is it?

Secara konsistensi, toner propolis ini tidak jauh beda dengan toner pada umumnya, yakni cair seperti air. Warna tonernya di dalam botol terlihat kuning jernih mirip air madu. Setelah dituang di tangan kelihatan bening biasa. Ada samar-samar aroma manis yang menyerupai madu tapi langsung hilang begitu menempel di kulit. Efek yang dirasakan di kulit adalah lembab dan gak lengket, menyerap dengan cepat. Kalian bisa aplikasikan langsung pakai tangan atau diusap menggunakan kapas. Sementara karena saya berniat menjadikan ini sebagai 1st step toner setelah tahap mencuci muka, saya pilih pakai kapas.

Lalu apa yang bikin saya jatuh cinta?
It gives instant glow and bright. Yep, persis seperti efek toner SK II saya. Even the glow is better. Lebih kelihatan sehat, cerah, dan segar. Seneng banget akhirnya bisa menemukan toner pengganti yang lebih affordable dengan hasil mantul. Hidrasinya dapet, bersihnya dapet, cerahnya dapet. What's not to love?? ❤️

Tapi kebahagiaan itu hilang dengan cepat. Sekitar dua hari kemudian muncul berderet jerawat merah di pipi. Huhuu...... In my case, jerawat tipe ini adalah pertanda ada yang gak cocok. Trus mendadak inget, kulit saya kan emang kurang bersahabat sama propolis. Dulu pernah pakai Benton Aloe Propolis yang di-hype banyak orang, reaksinya juga sama.

Ah sedih lah 😟
Udah seneng-seneng padahal. Dan saya ga mau nekat nyoba lagi karena jerawat meradang di pipi adalah musuh besar. Lama sembuhnya, meninggalkan bekas item-item, dan ga bisa hilang.




Picture source: COSRX.com

Kalau kalian gak ada masalah dengan propolis, bisa coba ini. Untuk mendukung tulisan ini, saya menemukan dua jurnal di NCBI dan Sciencedirect yang membahas tentang manfaat propolis. Ternyata khasiatnya memang banyakkk dan sangat bervariasi, bergantung sumber makanan si lebahnya. Propolis itu sendiri adalah hasil perpaduan saliva (air liur) dan beeswax lebah madu yang digunakan sebagai perekat pada konstruksi sarangnya sekaligus berfungsi untuk melindungi kesehatan lebah-lebah penghuninya serta menjaga keawetan madu yang disimpan di dalamnya. Beberapa manfaat propolis terhadap kulit manusia antara lain adalah sebagai anti inflamasi, anti microbial, anti acne, anti fungal, penjaga kelembaban, UV filter, dan penyembuh luka. Wow, it's that good for the skin. Sementara di sisi lain, propolis ternyata juga bisa menimbulkan reaksi alergi. Jadi saya sarankan memang sebaiknya patch test dulu ya. Jangan main templok aja kaya saya haha....


Nah gimana? Ada yang berminat nyobain? πŸ˜‰

Thursday, July 7, 2022

Quick Review: Sensatia Botanicals Surf Naked Sunscreen Lotion

 

Sensatia Botanicals Surf Naked Sunscreen Lotion adalah sunblock atau physical sunscreen untuk badan, mind you. Di web resmi Sensatia Botanicals, letaknya ada di kategori Body. Pada kemasannya, instruksinya adalah 'apply to hands and body'. Wish I'd read this at the first place πŸ˜…




Sebetulnya ini adalah very very late post. Saya menemukan draftnya di hp, tinggal ngasih foto aja. Tapi yah biasa, penyakit malasnya kambuh, ditambah suka nunda-nunda. So yeah....

Jadi ceritanya waktu itu saya sedang dalam masa pencarian the right tabir surya setelah sunscreen Emina saya habis. Sudah habis 2-3 tube dan baru mulai menyadari kalau kulit suka terlihat menggelap kalau pakai ini. Sempat mencoba TBS Skin Defence Face Mist dan merasa kurang puas (review di sini). Lalu gak sengaja lihat daftar sunscreen local brand, salah satunya Sensatia Botanicals ini. Maka akibat terpengaruh oleh kampanye 'cintailah ploduk-ploduk endonesia' plus penasaran, saya pun memutuskan untuk mengadopsinya dari seseorang yang menjual barang prelovednya untuk amal.

Review terlucu yang sempat saya temukan tentang produk tabir surya Sensatia Botanicals ini adalah pendapat yang mengatakan bahwa ini tuh baunya mirip cat minyak. Ketika barangnya dateng, penampakan tubenya memang langsung mengingatkan saya pada tube cat lukis diperbesar beberapa kali lipat. Saya kebetulan belum pernah pakai cat minyak jadi kurang tau baunya, tapi jujur ini sunblock memang aromanya aneh. It's so chemical and weird. Selain aroma, konsistensinya pun mirip cat. Jadi pas dipencet tubenya, keluar cairan gloopy putih yang meninggalkan jejak warna putih di tangan. Dan bisa ditebak, bikin whitecast dong. And it is no way going to blend into your skin. Your face will be whitish and glowing, persis cabe-cabean.

No more any further, final verdict, I quit!
I can't work it out, especially with its biggy size.
Well, guys, if you are a surfer or a regular swimmer and in need of a decent body sunscreen, you may want to try this. 


SOLD!! 😁





Sunday, June 26, 2022

Quick Review: The Body Shop Camomile Sumptuos Cleansing Butter

Let's jump to conclusion first.

Love and hate, but I've had enough. I don't want it in my life. Not gonna repurchase. Period.


Saya adalah penganut prinsip double cleansing yang taat dan setia. Oil based cleansing step is a must, dilanjut cuci muka pakai sabun. Setelah sekian tahun selalu setia pakai cleansing oil, mendadak saya tertarik nyobain cleansing balm sewaktu lihat iklan TBS cleansing butter. Tampilan packagingnya yang cantik entah kenapa menyebabkan my old lust for TBS product mendadak muncul lagi. Padahal saya udah lama lho pensiun pakai produk-produk skincare TBS. Mayoritas kurang cocok dan efeknya 'meh' aja di kulit saya. Dengan kesan semacam ini, harganya jadi berasa mahal banget untuk sekedar coba-coba. Yes, I own some pricey skincare products from other brands, tapi sangat layak dengan kinerjanya. Dan TBS ini ga ada sample maupun travel sizenya. Kalau ga cocok bakal nyesek banget karena diloakin pun susah lakunya, kecuali dikasi harga banting-bantingan. Belinya muahal, ditawarnya sadis. Kan sedih.

First impression, kemasannya bagus. Kalau dilihat dari foto aja, kebayang kemasan-kemasan model gitu biasanya repot bukanya. Ternyata enggak. Bukaannya model ulir, dipegangnya kokoh, dan tutupnya gak suka mengsle-mengsle (entah apa lah terjemahan Indonesianya). Dari segi kemasan, jempol deh. 

Kesan kedua, wangiii..... Sumpah wanginya ini enak banget *kalimat ini kenapa mendadak vibe-nya mirip seorang beauty influencer yang suka ngereview segala macem skincare baru, sampai ga bisa bedain lagi dia emang beneran cocok atau konsekuensi endorse-an* πŸ˜ Tapi memang wanginya so divine, calming, and sumptuous. Sangat enjoyable lah pokoknya.

Kesan ke tiga, tekstur. Ini unik sih emang. As a first time user of cleansing balm, saya merasa wow ini menarik yah. Jadi produk cleansing butter ini ketika masih di dalam wadahnya berbentuk semacam minyak padat, tapi setelah menyentuh kulit langsung lumer jadi minyak. Kadang saya ambilnya (pakai sendok plastik mini biar gak terkontaminasi tangan) suka kebanyakan. Pas masih padat, kayanya sedikit. Pas udah mencair, lho ternyata banyak πŸ˜… A little goes a long way beneran. Kayanya bakal ga abis-abis nih. Nah daya bersihnya gimana? Sebagai orang yang jarang banget mekap-an (apalagi pandemi gini) dan cuma pakai sunscreen at most, ini bersihnya mantap. Kalau melihat review orang-orang bule yang dandannya heboh, untuk make up waterproof juga nampol. 


Konsistensi awal padat

Lumer ketika menyentuh kulit


Voilaa, jadi minyak


Lalu kenapa saya gak suka? Karena super ribet. There it is.

Standar penggunaan oil based cleanser itu kan memang bilasnya pakai air hangat. Tapi berdasar pengalaman pakai cleansing oil, hal ini gak lantas jadi wajib. Pakai air keran biasa juga bisa, meski mungkin jadi agak lama. Berbeda dengan cleansing butter ini. Harus pakai washcloth (waslap) dan air hangat. Wajib hukumnya. Kalau gak, dijamin muka bakal licin terus, kecuali dihapus pakai sabun yang non-gentle macam Lifebuoy batang. Itupun perlu usaha 2-3 kali. Asli ngabisin waktu banget dan bikin males. Ini yang bikin gak tahan. Kebetulan di rumah gak pasang water heater jadi tiap mau bebersih muka harus masak air dulu. Ambil air panas dari dispenser galon is not an option. Eman-eman 😜 Dan yang jelas waslap yang habis dipakai untuk ngusap-usap muka tadi harus dicuci sampai bersih. Gak mungkin kan dipakai lagi besoknya dalam keadaan masih ada residu minyak dan kotoran wajah sisa pemakaian kemarin. Bukannya bersih malah jadi jorok πŸ˜… See? Ritualnya jadi panjang banget, cuma bebersih muka doang.

Alasan lainnya, saya gak suka harus ngusap-usap muka tiap hari pakai waslap. Di usia segini, saya berusaha as gentle as possible terhadap kulit. Belajar dari pengalaman ibu saya yang semasa muda kalau membersihkan wajah di malam hari selalu dengan semangat membara, di hari tua (usia 60th) kulit beliau jadi sensitif banget terhadap apapun.

Yah begitulah. Dengan ini, tampaknya saya harus hunting cleansing oil lagi *sigh*. Kalau kalian pemakai make up waterproof, butuh pembersih yang powerful, dan suka menikmati akhir hari dengan memanjakan diri merawat kulit sambil menikmati aroma yang menenangkan, bisa jadi bakal cocok dengan produk ini. Ratingnya bagus kok di FD. It's just not for me.


🌼🌼🌿





[Part 2] Skin Journal, A New Journey - [Review] Laneige Clear-C Advanced Effector EX

Saya menulis part 1-nya ternyata sudah hampir setahun yang lalu. Dan habis itu lama banget ninggalin janji bikin part 2 yang tak kunjung te...