Friday, October 27, 2017

[Part 1] Menutup Akar Rambut a.k.a Mensiasati Puding Hair - Shadow Root

Akhirnya, setelah cukup lama hibernasi menulis, saya kembali menjamah blog ini. Hp sempat rusak, ide mampet, lengkaplah sudah. Lalu kenapa saya mendadak jadi mau posting tulisan lagi? Karena tiba-tiba kepingin berbagi cerita. Saya kan di rumah gak punya teman untuk ngobrolin topik yang aneh-aneh ahahaha....

Kali ini cerita tentang rambut. Dua tahun belakangan, rambut saya belum pernah balik virgin lagi. Tahun 2015 lalu, sekitar seminggu sebelum kelahiran anak ke dua, saya memutuskan untuk mengeksekusi rencana lawas untuk berganti warna rambut. Di awal kehamilan, saya dilarang dokter. Setelah perut membulat gede banget, saya pikir ok this is the time, now or never. Soalnya saya yakin pasti gak bakalan punya waktu lagi buat ngurus diri sendiri setelah lairan. It's time for pampering myself before the newborn invasion hahahahah....

Saya perhatikan, biasanya orang jadi ketagihan dan suka ganti-ganti warna secara berkala setelah nyobain ngecat rambut untuk pertama kali. Kenapa? Salah satunya karena merasa harus bin wajib. Ngerasa harus ngecat lagi karena rambutnya udah mulai numbuh dan warnanya jadi belang, beda akar sama ujungnya. Malahan beberapa blogger ngasi julukan puding hair, padahal puding kan enak ya.....

Rambut numbuh baru 
a.k.a regrowth

Bayangkan suatu ketika berhasil memperoleh warna rambut yang diidam-idamkan trus tiba-tiba muncullah si akar belang. Kalau ditimpa cat lagi, sayang juga, warnanya udah bagus. Kalau dibiarin panjang, jadi belang a.k.a puding hair. So how? Bisa diakalin pakai gaya shadow root.

Shadow root blonde
Gaya shadow root juga dikenal dengan sebutan-sebutan lain seperti root smudge, root melt, atau sombre. Tujuannya semua sama, yakni untuk menyamarkan batas perbedaan warna rambut antara ujung dengan akar yang baru numbuh. Cara ini cocok buat yang kepingin membiarkan rambut aslinya tumbuh panjang tanpa perlu merusak penampilan. And plus the low maintenance too, gak usah repot mikir ngecat lagi buat sementara waktu ke depan tapi bisa tetep cakep *kibas rambut*.

Pada prinsipnya, shadow root adalah wujud sikap menerima kenyataan bahwa rambut kita aslinya memang gelap hahaha.... Yah semacam itu lah. Jadi alih-alih ditutupi, akar rambut yang gelap itu tadi justru diekspos dengan cara root stretch, dipanjangin. Caranya? Cari warna cat yang senada dengan warna rambut di bagian akar, lalu diaplikasikan mulai dari dekat akar sampai ke bawah beberapa senti, lalu dibaurkan (blend) sehingga tercipta gradasi. Buat teman-teman yang suka DIY a.k.a ngecat sendiri di rumah, saya bagikan link tutorialnya di akhir tulisan. Sementara yang gak pengen repot-repot dan milih dikerjain di salon, tinggal googling gambar dengan keyword di atas, lalu diprint pake resolusi tinggi dan tunjukin ke orang salonnya.

Shadow root red hair

Idealnya, untuk menghasilkan shadow root yang sukses, diperlukan cat rambut semi permanen yang tidak mengandung amonia, atau cat demi permanen yang amonianya sangat rendah. Contoh cat rambut jenis ini yang beredar di Indonesia setahu saya produk keluaran Loreal yaitu Dialight dan Diarichesse. Bisa dibeli di toko supply barang-barang salon.

Loreal Diarichesse (atas)
dan Dialight

Buat teman-teman DIY-ers, saya yakin kalian sangat kreatif untuk tidak terpaku pada produk tertentu. Yang perlu diingat, shadow root pada prinsipnya adalah toning yang menggelapkan, jadi gak perlu mengangkat warna rambut. Untuk itu, hindari krim developer 20vol ke atas. Pakai cat rambut kotakan yang biasa dijual bebas sebetulnya bisa, asalkan jangan lupa menurunkan konsentrasi oksidan di dalam krim developernya. Atau bisa juga mengganti krim developer bawaannya dengan krim developer lain yang 10vol ke bawah misalnya merk Makarizo atau Loreal Diactivateur.

Berikut ini ada beberapa video tutorial yang menurut saya cukup informatif dan sangat membantu. Trial n error is fun selama kita membekali diri dengan pengetahuan. So, have fun ^^

Aplikasi shadow root ala DIY

Aplikasi shadow root ala salon

>> Part 2

Disclaimer:
Saya bukan penata rambut profesional, just a hair enthusiast dadakan yang jadi rajin learning by stalking blog maupun forum rambut akibat 2x ngecat rambut di salon dan mendapati ternyata gak semua kapster yang bisa ngecat rambut itu paham sama produk pewarna rambut *ugh*

Link menarik:
Killerstrands
Bellatory
Salongeek

[Part 2] Skin Journal, A New Journey - [Review] Laneige Clear-C Advanced Effector EX

Saya menulis part 1-nya ternyata sudah hampir setahun yang lalu. Dan habis itu lama banget ninggalin janji bikin part 2 yang tak kunjung te...