Sunday, May 27, 2018

Hair Experiment & Review: Cat Rambut Miranda MC2, MC13, &MC16 (Before & After Picture)


Note: Review khusus buat reader cewek 😊
Reader cowok bisa main ke updated review di bawah siniπŸ‘‡
**(UPDATE - review lanjutan + Before-After) πŸ‘ˆ klik di sini


Hampir setahunan ini saya ketagihan main bleaching. Awalnya cuma ujung-ujung aja (ombre) lalu sedikit demi sedikit berani agak pede dengan mulai nyoba balayage dan bikin babylights (semacam highlights tapi lebih samar dan natural). Ehh ternyata bleaching itu jadi nagih buat saya. Soalnya bikin takjub, tadinya warnanya gini, eh bisa jadi gitu. Kaya nonton sulap. Jadilah kalo lagi suntuk, saya suka iseng nambahin helai rambut buat dibleaching wakakakaka...... Alhasil, rambut di kepala yang tadinya babylights sekarang mulai jadi highlights, mana chunky lagi a.k.a banyak-banyak.

Trus sekarang jadi bingung, ni rambut warnanya brassy belang-belang enaknya diapain. Ada yang berhasil sampe level 9-10 (kuning-kuning pucat), ada yang masih stuck di oranye keemasan dan oranye kemerahan. Kalau pakai color wheel theory, saya butuh banyak warna buat melawan brassiness hasil keisengan ini wahaha....

Tahapan bleaching rambut

Color wheel theory (sumber)


Saya jadi ingat, pernah nemu video bule (di sini) tentang cara praktis membasmi warna brassy di rambut dark blonde pakai cat semi permanen warna silvery grey. Kalau menurut gambar color wheel di atas, sebetulnya warna abu-abu gak masuk hitungan untuk color correction. Tapi si cewek bule tadi sukses tuh, hasilnya oke. Saya jadi penasaran juga toh.

Nah selanjutnya saya pun hunting cat rambut warna abu-abu. Yang jadi masalah, pewarna rambut semi permanen sepertinya kurang populer. Merk yang bisa dibeli secara bebas sangat terbatas pilihannya. Mau ikut PO jastip atau cari di Ebay agak males, soalnya cuma mau coba-coba ini, mending murah-murah aja dulu lah. Satu merk yang cukup menarik perhatian saya adalah Miranda. Varian warnanya yang terbaru sepertinya cukup ngehits juga, MC-16 dengan label Ash Blonde. Kalo gambar rambut cewek di boksnya sih bukan blonde tapi abu-abu. Entah gimana nanti hasilnya. Kalaupun gagal, harga sembilan ribuan sih mestinya gak bikin nyesek-nyesek amat.

Selain Miranda shade MC-16 Ash Blonde, saya juga jaga-jaga beli MC-2 Blue untuk melawan oranye dan MC-13 Rose Purple untuk melawan kuning. Rencananya mau dicampur semua dengan perbandingan 1 tube MC-16 dan masing-masing sekitar 1/3 atau 1/2 tube untuk MC-13 dan MC-2.

Bahan-bahan yang digunakan

Kelengkapan isi boks

Petunjuk bahasa Indonesia
di samping boks

Petunjuk Bahasa Inggris
di sisi satunya

Peralatan mewarnai rambut
Jangan lupa tisu dan cermin

Hari Pertama - Miranda MC-2 dan MC-13
Saya awalnya mencampurkan warna biru dan rose purple terlebih dahulu. Perbandingannya 1/3 tube (10gr) biru dan 1/2 tube (15gr) rose purple. Di atas, saya sempat menyebutkan ada rencana mencampur ketiga warna Miranda yang saya beli. Tapi setelah meracik warna biru dan rose purple, saya ganti rencana. Mendadak inget, saya pernah nemu beberapa review bahwa mencampur biru dan rose purple bisa menghasilkan warna abu-abu juga. Okelah coba ini aja dulu. Langsung saya tuang aja developer 10vol Makarizo dengan takaran 25gr (ratio 1:1 dengan krim pewarnanya).

Timbangan dapur digital
Murah kok, cuma 30an ribu

Saya baru kali ini kenalan langsung sama pewarna rambut Miranda. My first impression adalah aroma amonianya alamaakkkk..... Sumpah gak tahan, pengen muntah. Saya sampai ngacir pindah tempat ke area rumah yang lebih terbuka. Waktu lihat adonan pewarnanya, saya sempet bimbang. Duh apa tega ya rambut ini ditemploki benda yang baunya menjijikkan gini.

Akhirnya tetep ditega-tegain aja sambil meringis-ringis nahan bau. Dan ternyata warna hasilnya adalah gelap segelap-gelapnya.... Rambut saya jadi jet black a.k.a level 1 wakakakakaka.... Mungkin harusnya saya ikut-ikutan nyampur pakai conditioner kaya orang-orang biar warnanya gak terlalu kuat. Yahh namanya juga baru pertama nyoba. Well oke, katanya Miranda ini gampang luntur. Kayanya saya jadi harus sering keramas nih.

Hari Ke Dua - MC-16 Ash Blonde
Sebelumnya, ketika mengecat pakai MC-13 dan MC-2, saya membagi rambut saya menjadi 3 layer horisontal, dari luar ke dalam. Karena rambut saya panjang dan helaiannya banyak, adonannya gak cukup untuk semuanya, jadi saya batasi hanya kena layer pertama (terluar) sampai layer ke dua saja. Nah layer ke tiga yang tak tersentuh adalah yang paling dalam. Layer ini adalah area rambut yang paling banyak kena eksperimen bleaching, jadi paling terang. Potensial diwarnai apapun sehingga cocok untuk eksperimen ash blonde.

Nahh Miranda MC-16 ini ternyata agak beda. Sepertinya isinya sudah mengalami revisi. Sebelum menuangkan krim developer, saya sempat menyiapkan mental, bersiap untuk menghadapi lagi aroma yang memabukkan. Eh ternyata tidak, sodara-sodara, memang baunya masih ada tapi gak terlalu kuat. Sewaktu eksekusi dua warna yang sebelumnya, saya rasanya kaya duduk di dalam got mampet yang mana air gotnya buat keramas huhu.... Yang ini enggak. Sebagai orang yang sudah biasa mewarnai maupun bleaching rambut sendiri, saya menganggap Miranda shade MC-16 memiliki aroma amonia yang masih bisa ditolerir.

Ada satu lagi yang saya perhatikan. Pewarna rambut Miranda ini pedes di mata. Ehhh saya bukannya ngolesin ke mata lho. Tapi kalau pas ngerjain rambut sekitar wajah (fringe area), mata berasa semriwing. Beneran kuat banget amonianya. Jadi rambut di fringe area musti ditarik jauh-jauh dari wajah sewaktu mengaplikasikan pewarnanya.

Hasilnya
Sewaktu proses pewarnaan, entah kenapa sepertinya
ada segumpal rambut yang ketinggalan.
Baru liat pas udah dibilas.
Tapi jadinya malah jadi gampang buat bikin penampakan before-afternya.

Di atas, saya sempat komentar kan bahwa gambar rambut cewek di kotaknya bukan ash blonde melainkan abu-abu. Ternyata memang hasil warnanya abu-abu gelap, plus ada samar-samar kehijauan. Hijaunya seperti apa yaa, mungkin bisa dibayangkan semacam perpaduan lumut dan lumpur. Lalu di bagian rambut yang bleachingnya gak sampai kuning terang (hanya oranye kemerahan), warna brassy orange-nya berhasil hilang tapi gak jadi lebih gelap ketimbang bagian ujung. Jadinya rambut saya yang sebelumnya gradasi gelap ke terang, hasilnya malah jadi belang. Bagian atas yang masih virgin berwarna gelap, masuk ke area bleaching bertransisi menjadi cokelat, tapi di ujung balik gelap lagi menjadi keabu-abuan.

Setelah 3-4 kali cuci rambut,
MC-16 mulai pudar abu-abunya

menjadi greyish blonde

Setelah 5-6 kali cuci rambut
Greyish blonde hasil dari MC-16 

yang ada di foto sebelumnya 
memudar jadi dark ash blonde.
Sementara rambut hitam hasil
gabungan MC-2 dan MC-13
memudar jadi abu-abu

Kesimpulannya?
- Gabungan shade MC-2 dan MC-13 menghasilkan warna gelap dan dapat memudar menjadi abu-abu (pure grey).
- Shade MC-16 Ash Blonde pada rambut yang dibleaching sampai kuning (level 9-10) hasilnya abu-abu gelap agak kehijauan dan dapat memudar jadi light ash brown atau dark ash blonde.
- Shade MC-16 Ash Blonde dapat mengurangi brassy pada rambut oranye menjadi cokelat natural.
- Berbeda dengan MC-2 dan MC-13, aroma amonia pada MC-16 jauh lebih samar
- Pewarna rambut Miranda mengeluarkan gas amonia yang kuat sehingga berasa pedas di mata. Sebaiknya mengaplikasikannya dijauhkan dari wajah
- Harganya murah meriah
- Mudah dibeli secara online
- Catatan pribadi: Aroma conditioner bawaannya lebih mirip body lotion dan gak terlalu membantu menutupi sisa-sisa bau amonia setelah dibilas.
- Pada Miranda MC-16, rupanya ada tiga macam warna swatch yang ditunjukkan di boksnya. Jadi bagaimana kesesuaian hasil dengan swatchnya? Hmmm disimpulkan sendiri dari gambar di bawah ini aja deh

Timeline hasil pewarnaan
di bawah natural light
Menurut saya, pewarna rambut Miranda ini lumayan oke, dapat menjadi alternatif pilihan andai dalam keadaan darurat harus nutup rambut yang gagal hasil bleaching. Ketidakawetan warnanya justru menguntungkan karena gak membuat saya terpaksa terikat pada satu warna rambut dalam jangka waktu lama. Sembari menunggu warnanya memudar, bisa memberi waktu berpikir enaknya setelah ini rambutnya diapain lagi yaa. Tapi secara pribadi, baunya sebetulnya bikin agak-agak males mengulang pengalaman ini lagi haha.....

[Part 2] Skin Journal, A New Journey - [Review] Laneige Clear-C Advanced Effector EX

Saya menulis part 1-nya ternyata sudah hampir setahun yang lalu. Dan habis itu lama banget ninggalin janji bikin part 2 yang tak kunjung te...