Sunday, April 1, 2012

Review Korea-Koreaan: Original vs Replika [Part 2]

Hi....
I'm back.

Fiuhhh, lama betul yaaa sejak postingan Part 1 dipublish di sini. Bayangkan, udah berapa tahun yang lalu tuh!! Damn, time flies so fast huh...

Ternyata kesibukan rumah tangga itu semakin lama semakin menyita waktu dan tenaga serta emosi. Si kecil semakin besar dan semakin banyak 'kepinteran' yang membutuhkan perhatian ekstra. Misua juga semakin bertambah beban pekerjaannya di kantor yang disebabkan oleh perkembangan karirnya. Dan sialnya, semakin tinggi posisi dia, semakin menyeret diriku ini untuk ikut-ikutan sibuk, yakni menjadi anggota organisasi istri. Organisasi itu hobi bener cari-cari kegiatan yang bikin puyeng dan nambah pikiran, dengan modal bermotivasikan paradigma: istri aktif mendukung kelancaran dan kesuksesan suami dalam bekerja *cieeehhh* . Dan yang terakhir, seolah masih belum cukup kehebohan dalam hidupku, ibuku memaksaku kuliah lagi. Aarrghhh......



Yeah, I still write post something for my blog. Tapi sebagian besar berupa keluhan dan makian hidup yang tidak layak dipublikasikan, so I decided to switch it to be invisible. Visitors may only see how lazy this blog owner that she left her blog unattended for more than a year. Or maybe some of them will think the owner is already dead? :lol:

Okey, enough with the curcol gak penting di atas. Mari kita kembali ke jalan yang benar. Jadiii, dalam postingan part 2 ini, brand yang akan dibahas adalah Tokyo Fashion co. a.k.a Yoco. Daku akan menjeberkan *bahasa apa ini??* bagaimana outfit yang original dan yang tembakan alias aspal.

Cotton Shirt
Cotton....ini adalah keterangan material dari semuaaaa baju-baju korea yang dipajang oleh OS-OS facebook. Bayangkan, apa-apa cotton, dress cotton, tops cotton. Tau kan cotton? Katun itu loh. Mungkin itu bahan yang paling murah dan mudah diolah serta cukup nyaman di kulit sehingga mereka hobi banget pake cotton untuk bikin baju-baju tembakan.
Nah kaos cakep keluaran Tokyo Fashion co. ini juga cotton menurut website aslinya. Lantas, apa yang membedakan antara yang asli dan yang tembakan?
1. Bahannya, meski sama-sama cotton dan adem, lebih tebal dan kokoh dengan warna pink yang solid, persis kaya fotonya. Sementara yang tembakan, cenderung tipis dengan warna pink yang lebih pudar alias kurang mantep.
2. Model dan potongannya pas dan jatuhnya di badan bagus, sekali lagi persis kaya fotonya. Sementara yang tembakan agak loose dan uncurved sehingga tidak menimbulkan efek secantik yang dipakai modelnya.






Chiffon Dress
Baju-baju jenis chiffon nih juga jadi andalan para tembakers (hahaha, maksudnya para pembuat tembakan gituu) untuk dijadikan inspirasi. Jadi, marilah kita tengok apa bedanya dress chiffon yang original dengan yang tembakan.

1. Chiffonnya beda bo. Ternyata chiffon pada dress yang asli bahannya bertekstur (kalau diraba) dan agak berat tapi jatuhnya lemes, curvy fit.
2. Jahitannya! Nah ini juga yang membedakan, jahitannya jelas jauh lebih rapi yang asli ketimbang yang tembakan.
3. Lining alias furing. Pada dress yang original, biarpun cuma lining tapi bahannya tetep lembut dan gak pelit.


4. Sizenya lebih besar, jadi karena di fotonya dia adalah dress yang hampir selutut, seandainya size pemakai dress ini sama dengan si model, pasti jatuhnya juga sama hampir selutut. Sementara dress yang tembakan lebih irit, alhasil jadinya lebih cocok jadi atasan alias top.
5. Bonus nih, kebetulan dress yang dipakai untuk percontohan ini ada bros bunganya. Nah silakan dilihat, bros yang original pake dudukan bros betulan yang bagus, sementara yang tembakan cuma pake peniti mungil ala kadarnya. Bentuk bunganya aja udah beda banget kan.



Cotton Dress
Lagi-lagi cotton, yeaaah.... Jujur, ni dress bagus banget. Cocok buat office wear. Tapi kenapa gak pernah nemu imitasinya yaa?

1. Bagian atas berbahan cotton kemeja yang adem tapi tebel. Gak tipis semrawang gitu.
2. Bagian skirt juga cotton tapi sepertinya ada campuran spandex sehingga agak stretchy. It's thin enough to strecth but also thick enough not to be see-trough at all.




Wool Dress

Aaah yang ini nih asli cuakeepp banget. Belum pernah liat pelsongannya juga.
Bagian atasnya berbahan knitting tapi stretchy. Sementara yang bagian skirtnya berbahan wool-blend. It looks so damn exclusive and elegant!




Lihat nih, jahitannya rapi jali yaa ^^

Summer Cardigan

Jujur, I'm a 'lil bit disappointed with this cardigan. Tipis banget sampe-sampe sempet ngira dikibulin ama penjualnya, dibilang asli tapi palsu. Tapii setelah dilihat-lihat jahitannya rapiiii bener. Gak ada benang lebih. Hmm mungkin emang modelnya yang tipis yah. It's pretty but not my taste.


Wool Cardigan
Ini outfit winter beneran deh. Wool-nya tebel bener. Agak bingung juga mo dipake ke mana, secara Jogja nih lebih sering panasnya ketimbang dinginnya. Plus, sekarang udah jarang banget pergi-pergi ke luar kota naik kendaraan ber-AC duingiiin jadi yah emang lagi gak butuh-butuh amat yang namanya kehangatan. Tapi lumayan, kalo buat nglembur pagi-pagi ngerjain tugas bisa kepake, secara rumahku kan open banget, memberi kebebasan udara malam nan dingin masuk beserta nyamuk-nyamuknya.



Okeyyy, cukup dulu ocehan tentang brand Tokyo Fashion co.Pada postingan berikutnya di Part 3, yang entah kapan lagi akan bisa terpostingkan, daku akan membahas tentang brand Melissa. Mohon maaf beberapa foto kurang bagus hasilnya. Soalnya pengambilan gambarnya duluuu waktu masih pakai kamera yang gak bisa autofocus dan mau diptoret ulang untuk diupload di sini udah gak ada barangnya alias laku diambil temen :D Yah, postingan ini kan aslinya udah direncanakan lebih dari setahun lalu hehe.

I'm not paid nor sponsored for writing this review, which actually I wish I were *lol*. Jadi postingan ini betul-betul bersifat pribadi dan independen. Sebagian besar outift di atas remain untouched and unworn. Setelah tulisan ini selesai, daku berniat melegonya. Seandainya berminat, please leave comment here. Thank you ^^

No comments:

Post a Comment

[Part 2] Skin Journal, A New Journey - [Review] Laneige Clear-C Advanced Effector EX

Saya menulis part 1-nya ternyata sudah hampir setahun yang lalu. Dan habis itu lama banget ninggalin janji bikin part 2 yang tak kunjung te...