Sejak pertama kali mewarnai rambut sekitar dua setengah tahun yang lalu, saya mulai menghadapi masalah yang namanya frizzy hair alias rambut terlihat kurang sehat dengan ujung-ujung yang mencuat mengembang melayang-layang. Hiks..... Saya cobain macem-macem, mulai dari yang alami seperti olive oil, coconut oil, sampai dengan produk buatan seperti conditioner serta vitamin rambut yang gampang diperoleh di banyak mini market, maupun yang harus dibeli di tempat-tempat khusus seperti John Frieda dan TBS. Sayangnya satupun belum ada yang hasilnya memuaskan hati. Sementara kalau diketik di gugel, keyword 'cara merawat rambut kering akibat pewarnaan' itu sangat populer sementara isi artikelnya rata-rata hampir sama, cuma sederet tips tanpa hasil yang nyata.
|
Haha rambut saya gak sampe segininya sih
Tapi sebagian sudah mulai mengarah ke sini |
Suatu ketika, saya iseng join sebuah forum yang khusus ngobrolin serba-serbi rambut. Dari menyimak obrolan sana-sini, saya mendapat tambahan wawasan bahwa rambut yang terlihat kering gak sehat akibat proses pewarnaan maupun bleaching bisa juga disebabkan oleh hilangnya protein. Kalau udah gitu, maka butuh yang namanya protein treatment. Hmmm jadi bisa dimaskerin pake telor, madu, pisang, alpukat, atau mayonaise kali ya, biar alami kaya yang sering disebut-sebut di dalam banyak artikel? Sayangnya sembilan puluh persen praktisi rambut di sana bilang: it's a big NO. Penjelasannya, molekul protein pada bahan-bahan alami terlalu besar untuk diserap rambut, jadi setelah dibilas ya bakalan ilang bersama air. Hal ini berbeda dengan protein treatment yang biasa dilakukan di salon profesional, di mana produk-produk yang digunakan mengandung elemen protein yang sudah diuji di lab dan diproses sedemikian rupa sehingga mudah diserap oleh helaian rambut. Yah entah benar atau tidak, saya pilih percaya aja. Terus terang saya gak minat lagi nemplokin ramuan madu-telor ke rambut. Masih kebayang aja rempong bin amis dan lengketnya. Itu amisnya telor gak ilang sampe berhari-hari coba. Wew....
|
Butuh protein atau moisture?
Sumber: di sini |
|
Sekedar referensi, rambut kebanyakan moisture
tapi kurang protein
Sumber: di sini |
Lalu apa yang mau saya review di sini?
1. Joico K-Pak Deep Penetrating Reconstructor dan Joico Intense Hydrator
Joico adalah brand yang direkomendasikan hampir setiap hairstylist maupun DIY-ers di banyak forum rambut. Line K-Pak diformulasikan khusus untuk memperbaiki rambut yang rusak akibat proses kimia, terdiri atas beberapa macam produk, dari sampo hingga masker. Joico K-Pak Deep Penetrating Reconstructor pada khususnya, ternyata memang banyak direview sebagai salah satu produk yang sangat efektif mengembalikan protein sehingga paling dicari. Saya lihat ratingnya bagus di mana-mana. Harganya yaa lumayan sih ya haha.... Tapi sekali pakai iriiiitt banget, jadi satu tube mungkin bisa lah dipake sampai setahun. Toh pakainya juga gak sering-sering. Cara pakainya, setelah keramas dan rambut dalam keadaan lembab, aplikasikan Reconstructor ke batang rambut secara merata. Tunggu sampai lima menit kemudian bilas sampai bersih. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengaplikasikan Intense Hydrator dalam keadaan batang rambut masih lembab dan biarkan minimal lima menit. Intense Hydrator ini gak harus dikombi sama Reconstructor. Dia juga bisa dipakai sendiri sebagai conditioner atau masker. Oya, rambut dalam keadaan lembab itu artinya rambutnya masih agak-agak basah tapi udah gak ada lagi air yang menetes. Salah satu caranya bisa dengan membungkus rambut basah pakai handuk atau kain kaos selama beberapa waktu setelah selesai keramas.
Kesan selama ini setelah beberapa kali pakai, hasilnya memang beneran membuat rambut terasa lebih sehat. Cuman saya perhatikan, bagian yang rusak banget masih bandel bertahan kering kusam meski udah keliatan membaik juga sih sebetulnya. Mungkin ekspektasi saya terlalu berlebih. Beberapa praktisi rambut bilang: once it's dead, it's dead.
2. Matrix Biolage Ultra Hydrasource
Terlalu banyak perawatan protein bisa bikin rambut justru jadi rapuh. Jadi diperlukan juga produk penghidrasi rambut yang gak mengandung embel-embel keratin maupun protein untuk diselang-seling dengan protein treatment. Dari banyak produk penghidrasi rambut yang direkomendasikan para pro di forum tersebut, yang bisa saya temukan di pasaran lokal cuma si Matrix Biolage ini. Awalnya saya cari conditionernya, kok gak nemu. Yasud, beli hair masknya aja. Ternyata wujudnya gede banget, isinya buanyak hampir setengah kilogram, padahal harganya relatif murah. Ini sih setahun juga gak bakalan abis (kecuali saya buka salon hehe). Cara pakainya sama dengan pakai hair mask biasa. Setelah selesai keramas, dilanjut masker Matrix Biolage yang diaplikasikan ke rambut lembab dan didiamkan selama beberapa menit.
First impression pakai ini, rambut kayanya malah jadi megar, banyak yang melayang-layang. Jadi begitu rambutnya udah kering, lohh kok malah jadi keliatan lebih ngembang dari biasanya. Waduh gimana ini. Mana banyak banget lagi. Trus mo diapain dong iniii, open for share aja kali ya wakakaka....
3. The Body Shop Rainforest Moisture Conditioner
Tau gak sih? Sebetulnya gak ada satupun produk rambut TBS yang direview oleh praktisi rambut manapun yang saya temui di internet. Boro-boro direkomendasiin, disebut-sebut aja enggak. Tapi kenapa ikut saya review? Karena ini nanti endingnya bagus xixixi...
Ini aseli conditioner paling unik yang pernah saya temui. Konsistensinya sangat kental padahal tutupnya fliptop, alhasil susah dikeluarin dari botolnya. Jadi saya nyimpannya dalam keadaan terjungkir sehingga produknya ngumpul di leher botol. Untuk mengeluarkannya, yang dibuka tutup ulirnya lalu botolnya agak dipencet sambil dihentak. Instruksi penggunaannya juga unik: harus dicampur dengan sedikit air baru diaplikasikan ke rambut. Dan yang makin bikin unik, nyaris ga ada efeknya sama sekali. Masih lebih enakan pakai Pantene atau Dove. Trus ini sebetulnya apaan sih ya?
4. The Body Shop Rainforest Radiance Detangling Spray
Ini adalah semacam leave-in conditioner dengan fungsi detangler yang diperuntukkan bagi rambut yang diwarnai, semacam itulah klaim di botol maupun websitenya. Hmm menarik dicoba. Kesan pertama waktu beli: suka deh sama botol spraynya. Gak bakalan saya balikin buat ikutan program Bring Back Our Bottle wahahaha... Wanginya enakkk. Isinya banyakkk. Apakah sukses sebagai detangler? Hmmm rambut saya gak pernah kusut sih sebenernya. Setelah pakai ini, tetep seperti biasa aja. Gak bikin lebih smooth, gak bikin lebih alus, gak bikin lebih berkilau, pokoknya gak bikin gimana-gimana lah. Gak bikin lepek juga, malah kesannya jadi volumized dan terlihat sedikit kering. Oke, ini juga bukan sesuatu yang saya cari.
|
Koleksi perawatan rambut ekstra untuk rambut diwarna/dibleaching 1. Matrix Biolage Hydrasource 2. Joico K-Pak: a. Deep Penetrating Reconstructor; b. Intense Hydrator 3. The Body Shop Rainforest: a. Radiance Detangling; b. Moisture Conditioner |
Review di atas adalah berdasarkan pengalaman ketika saya menggunakan masing-masing produk sendiri-sendiri secara normal sesuai instruksi di kemasannya. Nah akan tetapi tiba-tiba tanpa sengaja, saya menemukan bahwa ketika semuanya dipakai sekaligus, hasilnya malah mengejutkan. Rambut saya jadi keliatan normal dan sehat. No frizz, no megar, no lepek. No damage!! Yang saya lihat cuma rambut asli saya yang sudah dua tahunan ini tidak saya temui akibat diwarnai dan dibleaching, minus warna hitamnya tentu.
Gimana cara pakainya? Apa langsung templak-templok gitu aja? Essentially yes, meski secara teknis ya gak gitu-gitu amat juga. Pertama saya mengaplikasikan duo produk Joico sesuai instruksi. Setelah rambut dibilas dan dalam keadaan lembab, kemudian dilanjut TBS Moisture Conditioner yang mana langsung ditimpuk sekalian pakai Matrix Biolage lalu didiamkan agak lama. Setelah selesai dibilas lagi, kembali dalam keadaan lembab, rambut disemprot TBS Detangling Spray, disisir-sisir pakai jari biar agak rapi lalu dikeringkan pakai hair dryer. Saya sebetulnya jarang pakai hair dryer kecuali kepepet, tapi terus terang bosen banget udah berjam-jam mondar-mandir dalam keadaan rambut basah. Nah pada saat rambut sudah benar-benar kering, saya pun cukup surprised melihat hasilnya pas ngaca. Terbayang sebelumnya, saya bakalan lihat rambut yang rada ngembang-ngembang gitu macam biasanya, apalagi ditambah kena panas hair dryer. Eh ini kok ternyata enggak. Rambut terlihat normal dan sehat. Sebagian rambut yang masih agak lurus menggantung kaku akibat kena bleaching, terlihat kembali elastis, luwes mengombak (rambut saya emang berombak). Bagian lain yang wujudnya jadi mirip gula-gula kapas akibat overprocessed kena bleaching sampai level 9/10, bisa balik keliatan kaya rambut lagi. Ah pokoknya seneng banget lah. Dan setelah hampir seminggu, keadaan membahagiakan ini ternyata masih bertahan. Wow, I'm so in love!!
Sekarang saya jadi bertanya-tanya. Ini berkat jasa produk dan tahapan yang mana sebetulnya? Apa iya memang harus dipakai semuanya gitu? Soalnya niat awal main templok tadi sebetulnya cuma karena pengen cepet ngabisin produk TBSnya aja xixixi..... Waaah kalo gini kayanya saya perlu bikin eksperimen lagi nih. Jadi penasaran pingin nemuin best hair regime yang bisa bikin rambut saya balanced begitu terus.